Asma : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Pengobatan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pencemaran udara tertinggi di dunia. Tingginya tingkat pencemaran ini diakibatkan karena banyaknya transportasi dan asap dari operasional industri. Tingginya polusi udara ini menyebabkan memburuknya kualitas udara. Bahkan kementerian lingkungan hidup mengatakan bahwa Jakarta merupakan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Buruknya kualitas udara mengakibatkan munculnya berbagai penyakit pernapasan. Salah satu penyakit pernapasan yang paling popular adalah asma.
PENGERTIAN ASMA
Asma adalah salah satu jenis penyakit pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas. Penyempitan pada saluran napas ini menimbulkan sesak atau sulit bernapas, rasa nyeri di dada, batuk yang parah dan bengek. Penyakit ini tidak hanya menyerang orang tua, namun dapat juga menyerang bayi, anak-anak, remaja.
PENYEBAB ASMA
Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa faktor yang memicu penyakit asma.
Berikut ini penyebab asama yang paling sering dijumpai dikeseharian :
- Asap rokok
- Debu
- Asap kendaraan
- Bulu binatang
- Aktivitas
- Udara dingin
- Virus
- Terpapar zat kimia
GEJALA ASMA
Gejala asma sangat mudah dikenali dengan mudah. Peradangan yang disebabkan oleh asma membuat otot-otot di sekeliling saluran pernapasan membengkak dan mempersempit jalur pernapasan. Akibatnya, dada Anda sering terasa sesak dan berat untuk bernapas lega. Dada yang sesak rasanya seperti tidur tengkurap namun ditimpa oleh suatu benda yang sangat berat sehingga dada anda akan terasa berat untuk bernapas.
Berikut beberapa gejala asma yang sering dijumpai :
- Kesulitan untuk berbicara, makan, dan tidur yang diakibatkan karena sesak napas.
- Bibir dan ujung jari berubah menjadi kebiruan
- Detak jantung lebih cepat dari detak jantung normal
- Badan terasa tidak bertenaga sehingga terasa sangat lemas dan lesu
- Sakit kepala yang tiba-tiba muncul dan susah hilang
- Terasa sesak di dada
- Mengi (napas berbunyi ngik ngik)
Jika gejala diatas terdapat pada Anda, Anda patut waspada. Cobalah konsultasi dengan dokter yang Anda percayai.
PENGOBATAN ASMA
Sesak napas pasti akan mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Lantas bagaimana cara mengobati asma? Berikut ini beberapa cara mengobati asma yang paling mudah dan simple, yang pastinya dapat anda lakukan di rumah :
1. Pakai obat
Obat untuk mengobati asma berbeda-beda, tergantung jenis asma yang diderita. Penggunaan obat asma hirup lewat inhaler atau nebulizer adalah pilihan pertama yang biasanya direkomendasikan dokter untuk terapi asma jangka panjang ketimbang obat oral (obat minum). Hal ini dikarenakan obat hirup bekerja lebih efektif karena langsung menghantarkan obat langsung ke jaringan saluran pernapasan. Ada banyak sekali obat hirup/inhaler/nebulizer yang dijual ditoko. Tetapi obat hirup yang biasanya digunakan dalam terapi asma jangka panjang adalah omalizumab (anti-IgE), Long acting beta 2 agonis, fluticasone (Flonase, Flovent HFA), budesonide (Pulmicort Felxhaler, Rhinocort), flunisolide (Aerospan HFA), ciclesonide(Alvesco, Omnaris, Zetonna), beclomethasone (Qnasl, Qvar), mometasone (Asmanex), dan fluticasone furoate (Arnuity Ellipta).
Sebaliknya, dokter akan meresepkan obat oral (obat minum) seperti prednisone dan methylprednisolone; golongan leukotriene modifiers seperti montelukast (Singulair), zafirlukast (Accolate), dan zileuton (Zyflo); atau ipratropium sebagai terapi jangka pendek. Obat oral biasanya hanya diresepkan untuk 1-2 minggu pemakaian dan hanya untuk mengobati serangan asma yang parah. Ini karena obat steroid oral dapat menyebabkan efek samping serius jika digunakan terus-terusan dalam jangka panjang.
Meski gejala asma Anda mulai membaik, usahakan tetap selalu minum obat rutin dan jangan menghentikan atau mengubah dosisnya tanpa persetujuan dokter. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter apabila gejala asma sudah membaik untuk mengetahui langkah yang tepat untuk kedepannya dan usahakan rutin untuk konsultasi dengan dokter disela-sela kesibukan Anda.
2. Latihan pernapasan
Latihan pernapasan sangat membantu untuk mengobati asma. Dokter mungkin akan merujuk Anda pada seorang terapis pernapasan untuk memandu dan mengajarkan Anda teknik pernapasan khusus yang bisa mengendalikan gejala asma. Lakukan olahraga aerobik atau olahraga yang membutuhkan pernapasan. Contohnya senam aerobik, renang, jogging dan lain sebagainya. Latihan pernapasan yang dilakukan rutin juga bisa membantu meningkatkan fungsi paru-paru untuk menampung dan menyerap oksigen.
3. Yoga
Yoga menuntut Anda untuk mengatur pola tarikan dan hembusan Semakin rumit gerakan yoga Anda, tubuh akan otomatis memerintahkan paru untuk mengambil dan membuang napas panjang secara perlahan guna menghemat energi di saat Anda benar-benar membutuhkannya. Hal ini dapat memicu paru-paru untuk untuk bekerja secara optimal sehingga pernapasan akan lebih enak dan tubuh akan terasa lebih ringan.
Teknik pernapasan yoga juga akan meningkatkan kapasitas paru untuk memungkinkan Anda menghirup volume oksigen dalam jumlah yang lebih banyak saat bernapas pendek. Sebuah penelitian bahwa berlatih yoga rutin menunjukkan peningkatan fungsi paru-paru dan mengurangi gejala asma. Yoga juga bisa mengurangi gejala stress yang bisa memicu asma.
4. Pola makan sehat
Pola makan menjadi salah satu kunci utama untuk kesehatan tubuh. Tidak ada pola makan khusus untuk penderita asma. Jenis makanan terbaik untuk pengidap asma sebaiknya yang tinggi kandungan vitamin A C D dan E, betakaroten, antioksidan flavonoid, magnesium, selenium, hingga asam lemak omega-3. Masukkan juga beberapa rempah seperti rosemary, sage, oregano, jahe, dan kunyit dalam makanan Anda.
Jangan lupa juga makan setidaknya satu apel setiap hari. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh The American Journal of Respiratory Critical Care Medicine menemukan bahwa pengidap asma yang makan apel dua kali seminggu dapat mengalami penurunan risiko serangan asma hingga 3 kali lebih rendah. Manfaat ini berasal dari antioksidan tinggi yang terkandung dalam kulit apel merah yang dapat membantu mengontrol alergi dan mengurangi peradangan.